Jenis Jenis Awan – Jika melihat ke langit, seringkali dijumpai gumpalan-gumpalan putih, terkadang abu-abu bahkan terkadang kuning atau oranye dan warna-warna lainnya. Gumpalan-gumpalan itu disebut dengan awan. Terdapat beragam jenis jenis awan dengan berbagai bentuk. Sekilas terlihat seperti kapas, padahal sebenarnya awan bukanlah benda padat.
Kehadiran awan di langit tidak hanya sebagai hiasan langit saja, namun awan juga bisa menjadi petunjuk cuaca. Keunikannya lagi dari awan ini, seringkali terlihat bergerak atau bahkan mengikuti langkah kaki si pengamat. Fakta lainnya dari awan yaitu posisinya yang tidak menempel pada langit, bahkan jarak awan dengan langit sangatlah jauh.
Apa Sebenarnya Awan Itu?
Awan itu sendiri adalah kumpulan dari titik-titik air atau kristal es yang ada di atmosfer. Jika diamati secara seksama, awan memiliki berbagai macam bentuk. Ada yang menggumpal dan ada pula yang seperti serabut halus. Awan ini sangat rapuh, ketika tertiup angin, awan bisa terpisah dari awan induknya.
Dari Mana Asal Awan?
Awan ini terbentuk dikarenakan perubahan uap air menjadi titik-titik air di udara. Uap air yang naik akan berkembang secara adiabatik. Partikel-partikel aerosol yang berfungsi sebagai pengumpul air lalu membentuk titik-titik air. Hal ini dikarenakan tekanan udara yang ada di atas lebih kecil daripada tekanan udara di permukaan bumi.
Setelah itu, aerosol ini naik ke atmosfer. Apabila sebagian besar udara naik ke lapisan yang lebih tinggi, maka akan mengalami proses pendinginan dan mengembun. Kumpulan titik-titik air dari uap air yang ada di dalam udara yang mengembun ini yang seringkali disebut sebagai awan.
Pengenalan Jenis Jenis Awan Menurut Bentuk dan Klasifikasi Ketinggiannya
Awan memiliki beragam bentuk. Dari perbedaan bentuk itu, awan diklasifikasikan menjadi berbagai jenis. Dilihat dari ketinggiannya, awan dibagi menjadi tiga yaitu, awan tinggi, awan sedang, dan awan rendah. Berikut ini adalah pengenalan tentang tiap ragam jenis jenis awan berdasarkan ketinggiannya.
1. Awan Cirrus
Awan Cirrus merupakan kelompok awan tinggi. Bentuknya tipis seperti serabut-serabut halus dan masih bisa ditembus sinar matahari. Awan Cirrus ini komposisinya dari kristal es. Ketika uap air yang naik ke atas membeku dan menjadi kristal es. Jenis jenis awan Cirrus ini masih dibagi menjadi berbagai macam klasifikasi.
Klasifikasi pertama dibagi menjadi empat, yaitu Cirrus Fibratus, Cirrus Uncinus, Cirrus Densus, dan Cirrus Nothus. Klasifikasi yang kedua dibagi menjadi tiga jenis. Didasarkan WMO spesies, yaitu ada Cirrus Spissatus, Cirrus Castellanus, dan Cirrus Floccus. Diklasifikasi lagi berdasarkan WMO Varietas, ada Cirrus Duplicatus, Cirrus Intortus, Cirrus Radiatus, dan Cirrus Aviaticus.
Ciri-ciri awan cirrus yaitu teksturnya halus, berbentuk seperti serabut, letak awan ini cukup tinggi, awan cirrus bukanlah penanda akan turun hujan, ukurannya kecil, dan tidak terlihat padat dan tebal. Dikarenakan awan cirrus ini bukan awan penanda akan hujan, bisa disimpulkan bahwa awan ini akan sering dijumpai pada musim hujan.
2. Awan Cirrocumulus
Awan Cirrocumulus ini termasuk pula dalam jajaran awan tinggi dan memiliki bentuk seperti ombak lautan atau bisa dibilang seperti bulu domba. Bentuk awan ini tidak menyatu satu sama lain, melainkan terputus-putus. Awan ini terdiri dari kristal es yang mempunyai bulatan-bulatan kecil. Awan Cirrocumulus ini masih dibagi lagi menjadi beberapa jenis.
Jenis jenis awan Cirrocumulus diantaranya ada Cirrocumulus Stratiformis, Cirrocumulus Lenticuralis, Cirrocumulus Castellanus, dan Cirrocumulus Floccus. Karakteristik dari awan Cirrocumulus ini yaitu tipis, bentuknya seperti perca yang berwarna putih, terputus-putus, mengandung banyak kristal es, terkadang terlihat berkumpul, kadang terpisah-pisah.
3. Awan Cirrostratus
Jenis awan cirrostratus tergolong dalam kategori awan tinggi. Berwarna putih merata, tipis, halus, dan bisa menutupi sebagian ataupun seluruh langit. Awan ini juga bisa menimbulkan halo, yaitu fenomena alam di mana matahari dan bulan terlihat pada garis yang jelas. Fenomena halo ini terlihat seperti seolah-olah matahari ada banyak
Awan ini dibagi menjadi 3, diantaranya ada awan Cirrostratus Nebulosus, Cirrostratus Filocius, dan Cirrostratus Fibratus. Uniknya awan Cirrostratus Fibratus ini masih memiliki genus lagi. Genus tersebut diantaranya ada Cirrostratus fibratus cirrocumulogenitus, Cirrostratus fibratus cumulonimbogenitus, dan Cirrostratus fibratus cirromutatus atau cirrocumulomatus.
4. Awan Altocumulus
Awan Altocumulus berbentuk kecil-kecil tapi berjumlah banyak, serta saling bergerombol dengan jarak yang cukup dekat. Jenis awan Altocumulus merupakan awan menengah. Kadang awan ini bisa terlihat seperti bola atau bahkan menggembung. Warnanya bisa jadi putih pucat atau ada sedikit abu-abu. Awan ini kebanyakan terdiri dari butiran-butiran es.
Awan altocumulus ini mempunyai beragam jenis, diantaranya ada Alto cumulus translucidus, Alto cumulus opacus, Alto cumulus cumuloginitus, Alto cumulus castellatus, Alto cumulus lenticularis, Alto cumulus pilus, dan Alto cumulus Percipitans. Perbedaan jenis ini didasarkan pada bentuk, posisi, dan fungsi dari awan tersebut.
5. Awan Altostratus
Awan altostratus digolongkan dalam kategori awan menengah. Bentuknya lembaran, namun kadang terlihat seperti berserat. Awan ini sangat luas dan sifatnya menyebar, terlihat tebal dan berwarna putih abu-abu. Munculnya awan ini mampu menimbulkan hujan gerimis atau hujan ringan, hujan sedang, ataupun hujan salju. Awan ini terbuat dari butiran air dan juga dari es.
6. Awan Strato Cumulus
Awan Strato Cumulus merupakan awan rendah dan berbentuk seperti perca-perca atau lembaran. Warna awan ini adalah abu- abu namun terkadang putih atau tampak keputih-putihan. Kadang terlihat berkumpul kadang terpisah. Awan Strato Cumulus bukan termasuk awan yang nantinya menimbulkan hujan.
7. Awan Stratus
Awan Stratus merupakan jenis awan rendah Awan stratus bisa terbentuk karena menyebarnya awan strato cumulus. Bentuknya mirip seperti lembaran atau lapisan. Awan ini berwarna abu-abu. Kadang bisa ditembus sinar matahari, kadang tidak bisa ditembus. Ditambah lagi, awan ini tampak tebal dan kasar.
8. Awan Nimbo Stratus
Awan ini termasuk dalam awan rendah. Warna lapisannya gelap atau abu-abu. Awan ini bisa menjadi pertanda turunnya hujan. Bentuk awan ini abstrak. Sinar matahari sangat sulit menembus awan ini karena ketebalannya. Jenis-jenisnya ada Nimbo stratus Virga, Nimbo stratus Praecipitatio, dan Nimbo stratus Pannus.
9. Awan Cumulus
Awan Cumulus termasuk dalam jajaran awan perkembangan vertikal. Bentuk awan ini terlihat terpisah-pisah, bentuknya bisa bulat, berkubah, dan seperti menara. Cumulus memiliki tekstur yang kasar serta terbentuk berkat adanya proses konvensi. Awan Cumulus dibagi menjadi tiga jenis diantaranya yaitu Cumulus Congestus, Cumulus Humilis, dan Cumulus Mediocris.
10. Awan Cumulonimbus
Awan ini masuk kategori awan perkembangan vertikal. Jika awan ini muncul, bisa berpotensi pertanda bencana alam. Selain itu, awan ini bisa menimbulkan angin puting beliung. Bahkan awan ini berkali-kali menjadi penyebab kecelakaan pesawat. Awan Cumulonimbus mampu menciptakan petir dan badai di dalamnya. Awan ini berbentuk menggumpal seperti kol dan berwarna gelap.
Dari berbagai macam pertanda cuaca, awan juga menjadi objek yang tidak bisa diabaikan. Dengan mengenal jenis jenis awan, mempermudah kita untuk memprediksi cuaca yang akan datang. Awan bukan hanya sekedar benda langit saja, namun awan juga mempunyai manfaat tersendiri.